ABBASIYAH
LATAR BELAKANG
1.
Penolakan
terhadap kebijakan Umayyah 1;
ü Membedakan Arab dengan non Arab (Mawali)
ü Bangsa yang dikuasai harus membayar denda
ü Mualaf wajib membayar jisyah/pajak
ü Tidak melibatkan khawarij, syiah dan mawali dalam pemerintahan
2.
Muhammad ibn
Ali dari bani Abbas menjadikan Kuffah sebagai tempat penyusunan kekuatan;
ü Mendapat dukungan dari kelompok Mawali
ü Mendapat dukungan dari Syiah
3.
Pengambil
alihan pemerintahan dilakukan dimasa kepemimpinan Marwan ibn Muhammad.
4.
Marwan terbunuh
di Fustat (Mesir) pada 750 M
5.
Secara de facto
wafatnya Marwan merupakan berdirinya Abbasiyah
IDENTITAS DAULAH ABBASIYAH
1.
Didirikan oleh
Abu Abbas al-Shaffah
2.
Dibantu oleh
Abu Muslim al-Khurasani (Panglima dari Persia)
3.
Berkuasa Hampir
6 Abad (5,5 Abad)
4.
Dengan 37
Khalifah dan Empat Periode;
ü Pengaruh Persia (750-847 M);
1)
Khalifah Abu
Abbas al-Safah (750-754 M)
2)
Khalifah Abu
Ja’far al-Mansur (754-775 M)
3)
Khalifah
al-Mahdi (775-785 M)
4)
Khalifah
al-Hadi (785-786)
5)
Khalifah Harun
al-Rasyid (786-809)
6)
Khalifah
al-Amin (809-813 M)
7)
Khalifah
al-Makmun (813-833)
8)
Khalifah
al-Muktasim (833-842 M)
9)
Khalifah
al-Wasiq (842-847 M)
ü Peranan Turki (847-944 M)
10) Khalifah al-Mutawakkil (847-861 M)
11) Khalifah al-Muntasir (861-862M)
12) Khalifah al-Mustain (862-866 M)
13) Khalifah al-Muktaz (866-869 M)
14) Khalifah al-Muhtadi (869-870 M)
15) Khalifah al-Muktamid (870-892 M)
16) Khalifah al-Muktadid (892-902 M)
17) Khalifah al-Muktafi (902-908 M)
18) Khalifah alMuktadir (908-932 M)
19) Khalifah al-Kahir (932-934 M)
20) Khalifah al-Radhi (934-940 M)
21) Khalifah al-Muttaqi (940-944 M)
ü Bani Buwaihi (944-1075 M)
22) Khalifah al-Mustakfi (944-946 M)
23) Khalifah al-Muthi’ (946-974 M)
24) Khalifah al-Tha’i (974-991 M)
25) Khalifah al-Kadir (991-1031 M)
26) Khalifah al-Qaim (1031-1075 M)
ü Turki Bani Saljuk (1075-1258 M)306
27) Khalifah al-Muqtadi (1075-1084 M)
28) Khalifah al-Mustazhir (1084-1118 M)
29) Khalifah al-Mustasid (1118-1135 M)
30) Khalifah al-Rasyid (1135-1136 M)
31) Khalifah al-Muqtafi (1136-1160 M)
32) Khalifah al-Mustanjid (1160-1170)
33) Khalifah al-Mustathi’ (1170-1180)
34) Khalifah al-Nasir (1180-1224 M)
ü Tidak Dipengaruhi oleh Siapapun
35) Khalifah al-Zahir (1224-1226 M)
36) Khalifah al-Mustansir (1226-1242 M)
37) Khalifah al-Muktasim (1242-1258 M
5.
Periode pertama
puncak keemasan dan kesalahan al-Watsiq adalah mengangkat perwira turki bernama
Asyam – tentara Turki semakin banyak masuk dalam pasukan Abbasiyah dan
mendominasi pemerintahan – periode kedua sampai keempat peran khalifah semakin
berkurang – kegiatan keagamaan dan keilmuan juga berkurang – periode ketiga
dimuali dengan berdirinya Daulah Buwaihiyah hingga masuk ek Baghdad – periode
ketiga ini disebut dengan periode Persia kedua – masuknya Daulah Saljuk ke
Baghdad mulai periode keempat – periode keempat disebut dengan periode Turki
kedua – setelah Daulah Saljuk dibawah kepemimpinan Khawarizm Syah mengakhiri
pengaruhnya di Abbasiyah maka Abbasiyah mulai berdiri sendiri tanpa pengaruh
dari siapapun ini periode kelima – periode ini wilayah Abbasiyah tinggal
sedikit dan kekuatan militer sangat lemah – Abbasiyah berakhir dengan serangan
Hulaghu Khan tahun 1258 M.
6.
Bersamaan
dengan Abbasiyah juga berjalan kerajaan lain seperti;
ü Umayyah di Andalusia
ü Thuluniyah di Mesir
ü Ikhsyidiyah di Mesir
ü Fathimiyah di Mesir
ü Ayubiyah di Mesir
7.
Dinamakan
Abbasiyah mengambil dari nama salah satu paman Nabi Muhammad yaitu Abbas.
Karena pendirinya adalah keturunan Abbas ibn Abdul Muthalib.
KHALIFAH YANG MENONJOL
1.
Abdullah bin Muhammad
bin Ali bin Abdullah bin Abbas (Abu al-Abbas al-Saffah)
· Khalifah pertama
· Seorang revolusioner yang melindungi non-Muslim dan non-Arab
· Mendirikan prabrik kertas pertama di Samarkand
2.
Abu Ja’far
Al-Manshur
· Khalifah ke-2 dan merupakan saudara khalifah pertama
· Ketika Abu al-Abbas al-Saffah meninggal sedang melaksanakan ibadah
haji dengan Abu Muslim al-Khurasani
· Mengatur politik dan siyasat Daulah Abbasiyah dan menata
pemerintahan dengan rapi
· Kehidupan masyarakat berjalan tenteram, aman dan makmur
· Stabilitas politik dalam negeri cenderung aman dan terkendali,
tidak ada gejolak politik.
· Sangat hati-hati dalam melangkah dan mengambil sikap terhadap
pihak-pihak yang berseberangan dengan kebijakan khalifah
· 158 H berangkat Haji. Namun dalam perjalanan ia sakit lalu
meninggal dunia.
· Wafat dalam usia 63 tahun dan menjadi Khalifah selama 22 tahun.
Jenazahnya kemudian dibawa dan dikebumikan di Baghdad
3.
Muhammad
al-Mahdi
· Diangkat jadi khalifah atas wasiat ayahnya
· Dermawah dan pemurah. Pemerintahan sangat stabil.
· Berhasil mencapai kemenagan dengan orang-orang Romawi dibantu
anaknya Harun al-Rasyid
· Ketika sampai di pantai Marmarah melakukan perjanjian dengan Kaisar
Agustine yang siap membayar Jizyah (Pajak)
· Meninggal pada tahun 169 H/785 M. Memerintah lebih dari 10 tahun.
4.
Harun al-Rasyid
· Disebut dengan mutiara Daulah Abbasiyah dan pemberani
· Meskipun berasal dari Abbasiyah memiliki kedekatan dengan bani
Barmak dari Persia (Iran)
· Pemerintahannya dikenal dengan The Golden Age of Islam
· Baghdad berubah menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi,
perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, dan peradaban Islam.
· Memimpin selama 23 tahun (786 M - 809 M)
· Menjadi Khalifah 22 tahun, dan wafat dalam usia yang juga masih
muda, yaitu 45 tahun. Wafat pada tahun 193 H/809 M.
· Negara dalam keadaan makmur dengan memiliki kekayaan 900 juta
dirham
PENYEBARAN WILAYAH DAULAH ABBASIYAH
1.
Baghdad,
Isfahan, Tabaristan, Ghasnah, Halab, Bukhara merupakan pusat peradaban
2.
Kerajaan Ghana
yang beralih ke pangkuan Daulah Abbasiyah pada tahun 1067 M, sehingga menjadi
negeri yang makmur.
3.
Harun Al-Rasyid
(170 H/193 H-786 M/809 M) diplomatik terjalin baik dengan raja Charlemagne
(Perancis).
4.
Memberikan
kebebasan dan jaminan keamanan bagi orang-orang Nasrani yang ingin berziarah ke
Bait al-Maqdis.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
1.
Gerakan
penerjemahan mulai digalakan dimasa al-Mansur dengan menerjemahkan buku-buku
kuno peradaban sebelum Islam
2.
Khalifah
Al-Mansur melakukan penerjemahan secara besar-besar buku-buku kuno dari Romawi,
Persia dan India dengan menimbang buku seharga emas.
3.
Faktor kemajuan
Daulah Abbasiyah
· Politik
ü Pindahnya ibu kota negara dari Al-Anbar (Al-Hasyimiyah) ke Bagdad
yang dilakukan oleh Khalifah al-Mansur.
ü Banyaknya cendekiawan yang diangkat menjadi pegawai pemerintah dan
istana.
· Sosiografi
ü Meningkatnya kemakmuran umat Islam
ü Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyak orang Romawi dan
Persia yang masuk Islam dan kemudian menjadi Muslim yang taat.
ü Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain
yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
ü Adanya gerakan penerjemahan buku filsafat dan ilmu dari peradaban
Yunani dalam Bait al-Hikmah sehingga menjelma sebagai pusat kegiatan
intelektual.
4.
Indikator
kemajuan Abbasiyah
· Perkembangan Ilmu Keagamaan
ü Sistematisasi cabang keilmuan (Tafsir, Hadits, dan Fiqh) dimulai
143 H
ü Ulama yang terkenal;
a)
Ibnu Juraij (w.
150 H) yang menulis kumpulan hadis di Mekah
b)
Malik bin Anas
(w. 171 H) yang menulis Al-Muwatta’ di Madinah
c)
Al-Awza`i di
wilayah Syam
d)
Ibnu Abi
`Urubah dan Hammad bin Salamah di Basrah
e)
Ma`mar di Yaman
f)
Sufyan
al-Tsauri di Kufah
g)
Muhammad bin
Ishaq (w. 151 H) yang menulis buku sejarah (AlMaghazi)
h)
Al-Layts bin
Sa’ad (w. 175 H)
i)
Abu Hanifah.
ü Ilmu tafsir menjadi ilmu mandiri yang terpisah dari ilmu Hadis.
Buku tafsir lengkap dari al-Fatihah sampai al-Nas juga mulai disusun;
1)
Yahya
bin Ziyad al-Dailamy (Al-Farra)
2)
`Abd
al-Razzaq bin Hammam al-San`ani (w. 211 H)
ü Fiqh, tokoh yang disebut sebagai empat imam mazhab;
1)
Abu
Hanifah (w.150 H)
2)
Malik
bin Anas (w. 179 H)
3)
Imam
As-Syafi`i (w. 204 H)
4)
Ahmad
bin Hanbal (w. 241 H)
ü Perkembangan Hadits;
1)
Sejarah
penulisan hadis-hadis Nabi yang memunculkan tokoh-tokoh Ibnu Juraij, Malik bin
Anas, juga al-Rabi` bin Sabih (w. 160 H) dan Ibnu Al-Mubarak (w. 181 H).
2)
Awal
abad ketiga penulisan hadis Nabi dalam bentuk musnad;
a)
Ahmad
bin Hanbal
b)
`Ubaidillah
bin Musa al-`Absy al-Kufi
c)
Musaddad
bin Musarhad al-Basri
d)
Asad
bin Musa al-Amawi
e)
Nu`aym
bin Hammad al-Khuza`i.
3)
Mengklasifikasi
kualitas hadits hasil dari penelitian;
a)
AlBukhari
(w. 256 H)
b)
Muslim
(w. 261 H)
c)
Ibnu
Majah (w. 273 H)
d)
Abu
Dawud (w. 275 H)
e)
At-Tirmizi
(w. 279 H)
f)
An-Nasa’i
(w. 303 H)
ü Ilmu sejarah;
1)
Dipelopori
oleh Ibnu Ishaq (w. 152 H)
2)
Ibnu
Hisyam (w. 218 H)
3)
Muhamad
bin `Umar al-Waqidi (w. 207 H) dengan At-Tarikh al-Kabir dan Al-Maghazi. Buku
yang pertama dinyatakan hilang, meski isinya masih direkam oleh sejarawan Ath-Thabari
(838-923 M).
4)
Muhamad
bin Sa’ad (w. 230 H) dengan At-Tabaqat al-Kubra
5)
Ahmad
bin Yahya al-Baladzuri (w. 279 H) yang menulis Futuh al-Buldan
· Perkembangan Pengetahuan dan Sains
ü Filsafat (Penerjemahan filsafat Aristoteles dan Plato ke bahasa
Arab);
1)
Abu
Yusuf Ya'qub Ibnu Ishaq Al-Sabah Al-Kindi (811-874 M)
2)
Abu
Nasir al-Farabi (870-950 M)
3)
Abu
Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (1058-1111 M).
ü Kedokteran
1)
‘Abu
Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitham atau Ibnu Hazen (965-1039 M), ahli mata
dengan karya optics
2)
Abu
Musa Jabir bin Hayyan Al-Kuffi As-Sufi (721-815 M) / Kimia
ü Matematika
1)
Abu
Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-850 M), AlKhawarizmi dengan al-Jabr
wa al-Mukabala. Dari bukunya inilah berasal istilah aljabar dan logaritma dalam
matematika.
2)
Abu
al-Abbas Ahmad bin Muhammad bin Kathir al-Farghani (833-870 M) meneliti
diameter bumi dan jarak antar planet (Harakat al-Samawiyya wa Jawami Ilm
al-Nujum)
3)
Abu
Raihan Al-Biruni (973- 1048 M) berhasil membuat rumus kalkulus yang ditemukan
oleh Tsabit ibn Qurrah dengan bukti geometris. Orang barat klaim ini penemuan
Isaac Newton
ü Sejarah
1)
Muhammad
bin Ishaq bin Yasar (704-768 M)
2)
Abu
Muhammad Abdul Malik bin Hisyam bin Ayyub Al-Himyari AlMuafiri Al-Basri (Ibnu
Hisyam w. 834 M)
3)
Abu
Abdullah Muhammad bin Umar Al-Waqidi (747-823 M)
4)
Abdullah
bin Muslim bin Qutaibah al-Dainuri al-Marwazi (Ibnu Quthaibah, 828-889 M)
5)
Abu
Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-Amali ath-Thabari
(At-Thabari, 838-923 M).
ü Ilmu Bumi dan Geografi
1)
Ahmad
bin Abi Ya'qub Ishaq bin Ja'far bin Wahab bin Waddih (al-Yakubi, w. 897 M) dengan
al-Buldan
2)
Abul
Qasim Ubaidullah bin Abdullah bin Khurdadzbih (Ibnu Kharzabah, k. 820–912 M) dengan
al-Mawalik wa al-Mawalik
3)
Abu
al-Mundhir Hisham bin Muhammed bin al-Sa'ib bin Bishr al-Kalbi (Hisham
al-Kalbi, 737-819 M) terkenal pada abad ke-9 M, khususnya dalam studinya
mengenai bidang kawasan Arab.
ü Astronomi
1)
Muhammad
bin Ibrahim bin Habib bin Samra bin Jundab al-Fazari (Al Fazari, w. 796 M)
astrolob atau alat yang pergunakan untuk mempelajari ilmu perbintangan pertama
di kalangan muslim
2)
Muhammad
bin Musa alKhawarizmi
3)
al-Farghani
4)
al-Bathiani
5)
al-Biruni
6)
Abdurrahman
as-Sufi.
· Perkembangan Peradaban dan Budaya
ü Sosial dan Budaya
1)
Seni
Arsitektur
a)
Istana
Ukhaidir
b)
Al-Qasrul
Zahabi (Tempat tinggal Khalifah al-Manshur)
c)
Jawsaq
al-Khaqani (Istana Emas al-Mu’thasim Billah)
d)
Qasrul
Khuldi
e)
Qashrul
‘Ashiq
f)
Kota
Baghdad, Samarra dan lain-lainnya
2)
Sastra
a)
Abu
Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami atau yang dikenal dengan panggilan Abu Nawas
(756-814 M)
b)
Abu
Athahiyah (748-826 M)
c)
Al-Mutanabbi
(915-965 M)
d)
Ibnu
Muqaffa (720-756 M).
e)
Kalilah
wa Dimmah salah satu karya yang masih bisa dibaca sampai sekarang
3)
Musik
a)
Yunus
bin Sulaiman (713-785 M)
b)
Khalil
bin Ahmad (w. 791 M)
c)
Abu
Nasir Muhammad bin al-Farakh bin Uzlagh al-Farabi (870-950 M) pencipta teori
musik Islam;
d)
Ishak
bin Ibrahim Al Mausully (w. 850 M) yang telah berhasil memperbaiki musik Arab
jahiliyah dengan sistem baru. Penulis kitab Alhan wa al-Angham (buku not dan
irama). Dijuluki Imam alMughanniyin (Raja Penyanyi).
4)
Politik
dan Militer
a)
Melibatkan
banyak bangsa
b)
Membentuk
diwan al-jundi (kementrian pertahanan dan keamanan)
5)
Pembangunan
dan tempat ibadah
a)
Pusat
peradaban Islam adalah Bagdad dan Samarra (Baghdad dirikan olehKhalifah Abu
Ja’far al-Mansur (754-775 M) terletak di tepi sungai Tigris. Samarra terletak
di sebelah timur kota Tigris kurang lebih 60 km dari Bagdad. Suasana kota
sangat nyaman, indah dan teratur. Nama Samarra diberikan oleh Khalifah
al-Mansur.
b)
Madrasah
(An-Nizamiyah); didirikan oleh Nizam al-Mulk beliau seorang perdana menteri
pada tahun 456-486 H. Madrasah banyak terdapat dikota-kota antara lain di
Bagdad, Isfahan, Nisabur, Basra, Tabristan, Hara dan Mosul
c)
Kuttab;
merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar sampai menengah
d)
Masjid;
Masjid pada umumnya dijadikan sebagai tempat belajar tingkat tinggi dan
takhasus
e)
Majelis
Munazarah; Merupakan tempat pertemuan para pujangga, ahli fikir dan pada
sarjana untuk membahas masalah-masalah ilmiah, majelis ini dapat dijumpai di
kota-kota besar lainya
f)
Baitul
Hikmah; Tempat ini merupakan perpustakan pusat, yang di bangun oleh khalifah
Harun al-Rasyid dan di lanjutkan oleh khalifah AlMakmun
SISTEM
PEMERINTAHAN DAULAH ABBASIYAH
·
Pimpinan
Pemerintahan
1)
Dipimpin
Khalifah sebagai pemimpin tertinggi. Dibantu oleh Wizarat yang dijabat oleh
Wazir (perdana menteri).
2)
Dibentuk
Diwanul Kitabah yang dipimpin oleh Raisul Kuttab dan dibantu oleh beberapa
sekretaris;
a)
Katibur
Rasail (Sekretaris Urusan Pesuratan)
b)
Katibul
Kharraj (Sekretaris Urusan Keuangan/pajak)
c)
Katibul
Jundi (Sekretaris Urusan Tentara)
d)
Katibul
Syurthah (Sekretaris Urusan Kepolisian)
e)
Katibul
Qadha (Sekretaris Urusan Kehakiman)
3)
Wazir
dibantu beberapa Raisud Diwan;
a)
Diwan
Al Kharraj, (Departemen Keuangan/pajak)
b)
Diwan
Ad Diyah, (Departemen Kehakiman)
c)
Diwan
Az Zimasu, (Departemen Pengawasan Urusan Negara)
d)
Diwan
Jundi, (Departemen Ketentaraan)
e)
Diwan
Al Mawalywal Ghilman, (Departemen Perburuhan)
f)
Diwan
Al Barid, (Departemen Perhubungan)
g)
Diwan
Ziman an Nafaqaat, (Departemen Pengawasan Keuangan)
h)
Diwan
Ar Rasail, (Departemen Urusan Arsip)
i)
Diwan
An Nadhar Fil Madhalim, (Departemen Pembelaan Rakyat Tertindas)
j)
Diwan
Al Akhdas Wasy Syurthah, (Departemen Keamanan dan Kepolisian)
k)
Diwan
Al ‘Atha’ Wal Hawarij, (Departement Sosial)
l)
Diwan
Al Akhasyam, (Departement Urusan Keluarga)
m)
Diwan
Al Akarah, (Departement Pekerjaan Umum dan Tenaga)
· Wilayah
1)
Sentralisasi
tata usaha Negara (An-Nidhamul Idary Al-Markazy).
2)
Wilayah
negara dibagi ke dalam beberapa provinsi, yang dinamakan Imarat, dengan
gubernurnya yang bergelar Amir atau Hakim
3)
Imarat
pada waktu itu ada tiga mazam, yaitu Imarat al-Istikfa, Imarat al-Khassah dan
Imarat al-Istilau. Kepada wilayah hanya diberikan hak otonomi terbatas, yang
mendapat hak otonomi penuh adalah desa yang disebut Al-Qurra dengan kepala desa
yang bergelar Syekh Al-Quryah.
· Tanda kebesaran dan kehormatan
1)
Tanda
Kebesaran
a)
Al
Burdah, Pakaian kebesaran
b)
AlKhatim
yaitu Cincin atau Stempel
c)
Al-Qadhib
atau semacam pedang
2)
Lambang
Kehormatan
a)
Al-Khuthab,
yaitu pembacaan doa bagi khalifah dalam khutbah jumat;
b)
As-Sikkkah,
yaitu pencantuman nama khalifah atas mata uang
c)
Ath-Thiraz
yaitu lambang khalifah yang harus dipakai oleh tentara, polisi dan para pejabat
· Angkatan Perang (Diwan al-Jundi)
1)
Angkatan
darat dan angkatan laut
2)
Al-Jundul
Mustarziqah (tentara tetap dan bergaji) yang tinggal di asrama
3)
Al-Jundul
Muthauwi`ah (relawan)
4)
Kesatuan
tentara pada masa itu terdiri dari Arif (membawahi 10 prajurit), Naqib
(membawahi 10 Arif), Qaid (membawahi 10 Naqib) dan Amir (membawahi 10 Qaid).
· Baitul Mal
1) Diwanul khazaanah yang mengurusi perbendaharaan Negara
2) Diwanul Azra`u yang mengurusi kekayaan negara dan hasil bumi
3) Diwanul Khazainu as-Silah yang mengurusi perlengakapan perang
·
Kehakiman
1) Al-Qadha`u bergelar Al-Qadhi. Tugasnya mengurus perkara-perkara
yang berhubungan dengan agama pada umumnya.
2) Al-Hisbah bergelar Al-Muhtasib. Tugasnya menyelesaikan
perkara-perkara yang berhubungan dengan masalah-masalah umum dan tindak pidana
yang memerlukan pengurusan segera.
3) An-Nadhar fil-Madhalim bergelar shahibul atau qadhil madhalim.
Tugasnya menyelesaikan perkara-perkara banding dari kedua pengadilan pertama
(Al-Qadhau dan Al-Hisbah)
KEMUNDURAN
DAULAN ABBASIYAH
· Faktor Internal
1)
Gaya
hidup mewah penguasa
2)
Persaingan
Antar Bangsa
3)
Kemerosotan
Ekonomi
4)
Konflik
Keagamaan
· Faktor Eksternal
1)
Perang
salib
2)
Serangan
tentara Mongol ke wilayah kekuasaan Islam.
a)
1257
M Hulagu Khan mengirimkan ultimatum kepada Khalifah agar menyerah dan mendesak
agar tembok kota sebelah luar diruntuhkan. Tetapi Khalifah tetap enggan
memberikan jawaban
b)
1258
M Hulagu Khan menghancurkan tembok ibu kota. Khalifah alMu’tashim langsung
menyerah dan berangkat ke tempat pasukan Mongolia. Setelah itu para pemimpin
dan fuqaha juga keluar, sepuluh hari kemudian mereka semua dieksekusi.
c)
Hulagu
beserta pasukannya menghancurkan kota Baghdad dan membakarnya. Terbunuhnya
Khalifah al-Mu’tashim telah menandai babak akhir dari kepemimpinan Daulah
Abbasiyah di Baghdad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar