Dari Surau Membangun Peradaban

ILMU KALAM PART VII

 ASY'ARIYAH

Gambar diambil dari mahadalyjakarta.com

·         Dipelopori oleh Abu al-Hasan Ali ibn Ismail al-Asy‘ari – Bashrah - Mulai mempelajari Ilmu Kalam kepada Ayah tirinya Ali al-Juba’i (Mu’tazilah) – berpaham mu’tazilah sampai usia 40 tahun – setelah itu mulai meragukan ajaran mu’tazilah.

·         Mendahulukan Naqli dari Aqli.

·         Memperoleh pengikut yang banyak karena pemikirannya mudah dipahami

·         Melawan mu’tazilah dengan lisan dan tulisan – dikenal dengan ulama tauhid yang menundukan mu’tazilah.

·         Disebut dengan aliran Ahlussunnan wal jama’ah. Ahlussunnah (karena mendahulukan sunnah) wal jama’ah (karena banyak pengikut).

·         Menolak pemikirian Mu’tazilah, Qadariyah, Jahmiyah, Hururiyah, Rafidhah, dan Murji’ah.

·         Berpegang pada Al Qur’an, Sunnah Nabi, dan apa yang diriwayatkan dari para shahabat, tabiin, serta imam ahli hadits.

·         Tokoh: Abu Ishaq AsySyirazi, Al-Qadhi Abu Bakar AlBaqilani, Abu Ishaq Al-Isfirayini, Al-Ghazali, Al-Imam Fakhrurrazi.

·         Doktrin:

1)      Sifat Tuhan – diatara Mu’tazilah dan Mujassimah.

2)      Kekuasaan Allah dan perbuatan Manusia – Diantara Qadariyah dan Jabariyah

3)      Keadilan Tuhan – Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun karena tuhan maha kuasa atas segalanya.

4)      Melihat Tuhan – tuhan bisa dilihat diakhirat kelak (al-Qiyamah: 22-23)

5)      Pelaku dosa besar tetap mu’min – hukumnya diserahkan kepada tuhan (diampuni atau di siksa) – tidak kekal di Neraka.

6)      Al-Quran - Kalamullah (Qadim) – bukan makhluk.

Share:
Location: Lubuklinggau, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Popular Posts

Recent Posts