Dari Surau Membangun Peradaban

ISLAM PERIODE KLASIK PART I

Gambar milik rmol.id

UMAYYAH I DI DAMASKUS

LATAR BELAKANG

1.      Wafatnya Utsman (35 H) disebut peristiwa Finah al-Kubra

2.      Ali dilantik jadi Khalifah menggantikan Utsman

3.      Terjadi pemberontakan (perang Jamal dan Perang Siffin)

4.      Perang Jamal (Unta) antara Ali dengan Aisyah, Zubair ibn al-Awwam dan Thalhah ibn Ubaidillah (Ali Menang, Zubair dan Thalhah Terbunuh)

5.      Perang Siffin antara Ali dengan Muawiyah berakhir dengan Tahkim/Arbitrase

6.      Dalam Tahkim Ali mengutus Abu Musa al-Asy’ari sedangkan Mu’awiyah mengutus ‘Amr ibn ‘Ash

7.      Hasil keputusan Tahkim (Ali turun dari jabatan Khalifah, Mu’awiyah turun dari jabatan Gubernur Damaskus dan Kekhalifahan diserahkan kepada Umat)

8.      Setelah peristiwa Tahkim sebagian pasukan Ali keluar dari barisan Ali (Khawarij) dan sebagian bertahan (Syiah)

9.      Khawarij merencanakan pembunuhan terhadap orang yang terlibat Tahkim;

a)      ‘Abd al-Rahman ibn Muljam (Ibn Muljam) Membunuh Ali (Berhasil)

b)      Bark ibn Abdullah Membunuh Mu’awiyah (Gagal / Mu’awiyah hanya terluka)

c)      ‘Amr ibn Bakr Membunuh ‘Amr ibn ‘Ash (Gagal / yang terbunuh Kharijah)

10.  Terbunuhnya Ali (40 H) terjadi dualisme kekhalifahan;

a)      Masyarakat Kuffah Mengangkat Hasan

b)      Masyarakat Damaskus/Syam mengangkat Mu’awiyah

11.  Peristiwa ‘Am al-Jam’ah (41 H) (Perdamaian Hasan dengan Mu’awiyah);

a)      Hasan menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah dengan syarat, Muawiyah berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasul serta sirah (prilaku) khalifah-khalifah yang saleh

b)      Agar Muawiyah tidak mengangkat seseorang menjadi putera mahkota sepeninggalnya dan urusan kekhalifahan diserahkan kepada orang banyak untuk memilihnya[1].

c)      Agar Muawiyah tidak menaruh dendam terhadap penduduk Irak, menjamin keamanan dan memaafkan kesalahan mereka.

d)     Agar pajak tanah negeri Ahwaz di Persia diperuntukkan kepada Hasan dan diberikan setiap tahun.

e)      Agar Muawiyah membayar kepada saudaranya Husein sebanyak 5 juta dirham dari Baitul Mal.

f)       Agar Muawiyah datang secara langsung ke Kufah untuk menerima penyerahan jabatan khalifah dari Hasan dan mendapat baiat dari penduduk Kufah

 

IDENTITAS DAULAH UMAYYAH

1.      Lama Pemerintahan 90 Tahun (40-132 H/661-750 M)

2.      Dipimpin 14 orang Khalifah

1)      Muawiyah Bin Abu Sufyan (661-680M)

2)      Yazid bin Muawiyah (680-683M)

3)      Muawiyah bin Yazid (683-683M)

4)      Marwan bin Hakam (684-685M)

5)      Abdul Malik bin Marwan (685-705M)

6)      Al-Walid bin Abdul Malik (705-715M)

7)      Sulaiman bin Abdul Malik (715-717M)

8)      Umar bin Abdul Aziz (717-720 M)

9)      Yazid bin Abdul MAlik (724-743M)

10)  Hisyam bin Abdul Malik (724-743M)

11)  Walid bin Yazid (743-744M)

12)  Yazid bin Walid (744-745M)

13)  Ibrahim bin Walid (744-744M)

14)  Marwan bin Muhammad (745-750M)

3.      Nama Umayyah diambil dari kakek Ayahnya Mu’awiyah (Mu’awiyah ibn Abu Syufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn ‘Abd Syam ibn ‘Abd al-Manaf ibn Qushai)

 

KEBIJAKAN DAULAH UMAYYAH 1

1.      Mu’awiyah ibn Abu Syufyan (661-680M / 40 – 60H)

a)      Memindahkan ibu kota ke Damaskus, Suriah.

b)      Membangun administrasi pemerintahan dan menetapkan aturan jawatan pos

c)      Mengatur urusan tentara dengan mengacu kepada aturan tentara Bizantium

d)     Menciptakan sistem pemilihan khalifah dengan cara monarchihereditas

e)      Mengubah fungsi baitul mal, pada masa khulafaurrasyidin baitul mal berfungsi sebagai harta kekayan rakyat, kemudian dirubah pada masa Umayyah menjadi harta kekayaan keluarga raja

f)       Membentuk Diwanul Hijabah (Paspampres)

g)      Membentuk Diwanul Barid (Pos)

h)      Membentuk Diwanul Kharraj (Pajak Tanah)

2.      Marwan bin Hakam (684 – 685 M / 64-65H)

a)      Meredam gerakan-gerakan di berbagai wilayah yang menghambat stabilitas pemerintahannya, diantaranya gerakan Abdullah bin Zubair di Hijaz, gerakan Mus‟ah bin Zubair di Palestina, gerakan-gerakan di Syam yang hendak mengangkat Khalid bin Yazid sebagai khalifah

b)      Mengangkat putranya Abdul Aziz sebagai Gubernur di Syam

c)      Mengembalikan kedudukan orang-orang suku di Jazirah Arab kedalam kekuasaannya

d)     Mengalahkan gerakan Khawarij dan Syi‟ah

3.      Abdul Malik bin Marwan (685-705M)

a)      Mencetak uang dinar menggantikan uang Byzantium dan Sasaniah

b)      Melakukakan Arabisasi arsip-asrip dan catatan administrasi negara dari bahasa Persia dan Yunani ke dalam Bahasa Arab

4.      Walid bin Abdul Malik (705-715M)

a)      Penaklukan Andalusia dibawah pimpinan Gubernur Afrika Utara Musa  bin Nusair oleh panglima Tharif ibn Malik dan Thariq bin Ziyad.

b)      Penaklukan wilayah Kashgar dibawah komando pimpinan Khurasan, Qutaibah bin Muslim al-Bahili yang pernahmenjabat gubernur Irak, Persia dan Khurasan.

c)      Penaklukan Negeri Sind dibawah komando Muhammad bin Qasim ats-Tsaqafi.

d)     Mengembangkan seni kebudayaan sehingga menjadi karya seni bercorak Islam dan menjadi kebudayaan tertinggi kala itu.

e)      Membangun rumah sakit, panti jompo, panti asuhan, dan gedung pemerintahan serta mendirikan madrasah-madrasah.

f)       Merenovasi Masjidil Haram, mengadakan perbaikan makam Rasulullah Saw, serta merenovasi Masjid Nabawi dan Masjid Umawy di Damaskus

5.      Umar ibn ‘Abd al-Aziz (717-720 M)

a)      Mengupayakan pengumpulan hadis untuk dipilih antara hadis shahih dan palsu dan menunjuk Imam Muslim bin Syihab az-Zuhri sebagi koordinatornya. Berkat usaha ini, tercapailah pembukuan hadits.

b)      Menghentikan pemungutan pajak dari mualaf dan memangkas pajak dari orang Nasrani, kebijakan ini membuat orang-orang berbondong untuk memeluk Islam

c)      Menghidupkan kembali ajaran al-Qur‟an dan as-Sunnah

d)     Menetapkan hukum berdasarkan Syari‟at Islam dengan tegas

e)      Memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariah (Mesir) ke Antioka dan Harran (Turki)

f)       Mengutus delegasi untuk mengawasi kinerja para gubernur di berbagai daerah agar selalu menerapkan keadilan dan kebenaran dalam memimpin

g)      Mengganti kedudukan gubernur yang tidak taat agama.

 

KEMAJUAN DAULAH UMAYYAH 1

1.      Bidang Pemerintahan

a)      An-Nidzamus Siyasi; yaitu Kementerian politik yang meliputi;

·         Kekhalifahan berubah dari sistem syura menjadi system monarki

·         Al-Kitabah atau Sekretaris Negara terdiri;

ü  Kitab/ Diwan alRasail (Sekretaris bidang Korespondensi)

ü  Kitab/Diwan al-Kharraj (Sekretaris bidang Pajak)

ü  Kitabul Jundi (Sekretaris bidang ketentaraan)

ü  Kitabus Syurtah (Kesekretariatan Kamtibmum/Polisi)

ü  Al-Hijabah (Paspampres)

b)      An-Nidzamul Idari; Organisasi Tata Usaha Negara terdiri;

·         Ad-Dawawin yaitu kantor pusat yang bertugas mengurus tata usaha negara yang terdiri dari;

ü  Diwanul Mustagilat al-Mutanawiyah (Mengurus Kepentingan Umum)

c)      An-Nidzamul Mal; Kementerian keuangan

d)     An-Nidzamul Harbi; Kementerian Pertahanan

e)      An-Nidzamul Qadha‟i; Kementerian Kehakiman

2.      Bidang Pembangunan Kota

a)      Damaskus

·         Kota paling megah

·         Memiliki delapan gerbang dengan menara tinggi

·         Menjadi buah bibir dimasa al-Walid

b)      Qairawan

·         Dibangun gubernur Afrika Utara (Uqbah ibn Nafi’ al-Fihr)

·         Menjadi benteng untuk melindungi umat Islam

·         Terletak dekat pantai

·         Tempat teraman bagi umat Islam masa itu.

3.      Bidang Keilmuan

a)      Tafsir (Ibn Abbas)

b)      Hadits (Muhammad ibn Syihab al-Zuhri dan Hasan al-Bashri)

c)      Nahwu (Abu al-Aswad al-Dualy murid Ali ibn Abi Thalib)

d)     Fiqh (Abu Hanifah dan Malik ibn Anas)

4.      Arsitektur

a)      Masjid Umawy di Damaskus (Al-Walid bin Abdul Malik)

b)      Kubah Sakhra di Baitul Maqdis, Yarussalem (Abdul Malik ibn Marwan)

c)      Masjid Agung Kuffah

 

KEMUNDURAN DAULAH UMAYYAH 1

1.      Ketidak puasan pemeluk Islam non Arab, atau sering disebut dengan Mawali. Kaum Mawali pada masa Daulah Umayyah merasa dimarginalkan dengan tidak mendapat hak yang sama dalam hal tunjangan dan beberapa hak lain yang tidak dikabulkan oleh pemerintahan Daulah Umayyah.

2.      Sistem pemilihan Khalifah melalui garis keturunan (monarchi heredities) merupakan sesuatu yang baru bagi Bangsa Arab, sistem ini pada prakteknya sering menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat untuk berebut kekuasaan dikalangan keluarga, dan terkadang tidak melalui pertimbangan matang berkaitan dengan faktor pengalaman dan usia.

3.      Terjadinya persaingan antara kelompok suku Arab Mudariyah (Arab Utara) dan suku Arab Himyariyah (Arab Selatan), Daulah Umayyah cenderung membela kepada salah satu pihak tersebut.

4.      Konflik-konflik dari beberapa golongan yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah Umayah pada masa awal pembentukan seperti kaum Syi‟ah, Khawarij yang terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang semakin kuat dan mengancam kedaulatan Daulah Umayyah.

5.      Menguatnya kekuatan Abbasiyah dari keturunan Bani Hasyim.

6.      Golongan Khawarij, golongan Syi’ah, orang-orang Hijaz, dan orang-orang Khurasan, bagaikan air bah datang ke Damaskus memberontak memaksa Marwan  (Khalifah terakhir) melarikan diri ke Mesir dan terbunuh disana pada tahun 132 H.

7.      Wafatnya Marwan menandakan berakhirnya pemerintahan Umayyah I



[1] Menurut sebagian sejarawan ada Poin bahwa jika Mu’awiyah Wafat Kekhalifahan diserahkan kepada Hasan

Share:
Location: Lubuklinggau, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Popular Posts

Recent Posts