Dari Surau Membangun Peradaban

ISLAM ABAD PERTENGAHAN PART I

DAULAH UTSMANI

Gambar diambil dari sindonews.com

Latar Belakang

·         Runtuhnya Daulah Umayyah di Baghdad oleh Tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulaghu Khan (1258).

·         Jengis Khan melakukan agresi militer ke wilayah Turki Barat yang ditempati oleh Suku Kayi.

Sulaiman Syah

·         Sulaiman Syah pimpinan suku Kayi minta perlindungan ke penguasa Transoksania (Raja Jalaluddin Mungurbiti ibn Khawarizmi)

·         Tentara Mongol berhasil menguasai Transoksania

·         Sulaiman Syah membawa pengikutnya ke Kurdistan dan Azerbaijan.

·         Sulaiman Syah meninggal ketika terbawa arus sungai Eufrat dalam perjalana menuju Syam

·         Sulaiman Syah meninggalkan empat orang putra (Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan)

·         Pengikut Sulaiman Syah terbagi 2;

1)      Kembali ke Negeri Asal (Sankurtakin dan Togdai)

2)      Melanjutkan perjalanan ke Asia Kecil (Ertoghrul dan Dandan)

Ertoghrul

·         Dalam perjalanan ke Asia Kecil Ertoghrul diangkat menjadi pemimpin

·         Ertoghrul dan pengikutnya menetap di Anatolia

·         Ertoghrul membantu Sultan Alaudin I (Bani Saljuk) melawan Bizantium (Romawi Timur) dan Menang.

·         Sultan Alaudin I memberi hadiah untuk Ertoghrul dan pengikutnya daerah pegunungan Ermenia dan lembah Saguta disepanjang sungai Sakaria

·         Ertoghrul mendapat tugas ekspansi ke pesisir laut Hitam (Bursa sampai Eskisher)

·         Alaudin I memberi gelar Ertoghrul dengan “Muqaddamah Sultan”  sedang Ertoghrul menyebut dirinya dengan “Sultan Oki”

·         1288 Ertoghrul meninggal dunia

Utsman

·         Alaudin I menganggat anak Ertoghrul (Utsman) dan diberi gelar “Bey”

·         Utsman diberi daerah yang lebih luas dan boleh menggunakan mata uang sendiri

·         Nama Utsman disebut dalam setiap khutbah Jumat

·         1299 menggagalkan serangan Ghazan Khan (Mongol)

·         Sultan Alaudin I meninggal tidak lama setelah serangan Ghazan Khan

·         Sultan Alaudin I tidak memiliki penerus yang pantas

·         Utsman menyatakan diri sebagai pengganti Alaudin I dengan menyebut dirinya “Padishah al-Utsmaniyah” (Raja keluarga Utsman)

·         Utsman mendapat dukungan dari rakyat dan berdirilah Daulah Utsmani dengan Ibu Kota di Qurah Hisyar (Iskisyiyar)

 

Strategi dan Kebijakan Pemerintahan Daulah Utsmani

1.      Utsman I (699-726H / 1299-1326M)

·      Pendiri Daulah Utsmani

·      Pemberani, Mukhlis, Adil dan Bijaksana

·      Tentara tanpa pamrih disebut dengan al-Ghazi masuk dalam Ikhwan Tarekat Baktasyi

2.      Orkhan (726 – 761H / 1326 – 1360M)

·      Memindahkan ibukota dari Qurrah Hisyar (Iskisyiyar) ke Bursa

·      Bergabungnya wilayah Turkeman dan Ekspansi ke Nicaea (1331), Nicomedia (1337), Scutari (1338) juga mengontrol teluk Edremit

·      Mendirikan Shadr Azham (Perdana Menteri) dipegang oleh adiknya (Alaudin)

·      Pengaturan tentara sangat rapi. Membentuk pasukan khusus (Jenissari/Yani Tasyri)

·      Bendera merah dengan bulan sabit dibawahnya pedang Dzulfikar (pedang Ali ibn Abi Thalib)

3.      Murad I (761-791H / 1360 – 1388M)

·      Putra kedua Orkhan karena kakaknya Sulaiman meninggal terlebih dahulu

·      Pemberani, gemar berjihad, dermawan, dan tata beragama, adil.

·      Meluaskan wilayah sampai ke Asia Kecil dan Eropa dalam waktu bersamaan. Menaklukan Andrianopel (Edirne)

·      Andrianopel (Edirne) dijadikan ibukota baru

·      Membentuk pasukan Kavaleri berkuda

·      Berhasil menaklukan Macedonia, Shopia (Ibukota Bulgaria), dan seluruh wilayah bagian Utara Yunani

·      Kristen Balkan meminta restu dari Paur Urbanus V untuk mengusur Umat Islam dari Eropa

·      Raja Qurok V dari Serbia yang dibantu oleh Raja Bosnia menyerang Andrianopel (Edirne)

·      Pasukan Murad I terus menguasai Eropa Timur (Somakov, Shopia, Monatsir, dan Saloniki. Lanjut menguasai Bulgharia, Serbia, Sisman dan Lozan)

·      Meninggal pada 15 Sya’ban 791 H dalam usia 65 Tahun.

·      Mewariskan kekuasaan lima kali lipat lebih luas dari warisan ayahnya.

4.      Bayazid I (791-805 H/1389-1402 M)

·      Putra dari Murad I

·      Pemberani, Cerdas, Murah Hati dan semangat Jihad yang tinggi

·      Mengarahkan perluasan wilayah ke Negara-negara Kristen Anatolia yang dapat dikuasai hanya dalam waktu setahun. Diberi gelar “Yaldrum” (kilat).

·      Karena cemas Paus Bonafacius menyerang pasukan Bayazid I (Latar belakang perang Salib)

·      Bayazid I hampir menguasai Konstantinopel. Namun ditunda dan pasukan dialihkan menghadapi tentara mongol dibawah pimpinan Timur Lenk.

·      Faktor perselisihan Bayazid I dengan Timur Lenk:

1)      Para pemimpin di wilayah Iraq (Baghdad) yang wilayahnya ditaklukkan oleh Timur Lenk banyak yang meminta perlindungan kepada Bayazid.

2)      Kerajaan-kerajaan Kristen memprovokasi Timur Lenk untuk menyerang dan mengalahkan Bayazid

3)      Adanya kesalahfahaman di antara kedua belah pihak sehingga saling menghina dengan saling membakar surat

4)      Di antara keduanya, sama-sama saling berusaha untuk meluaskan wilayah kekuasaannya

·      Bayazid I kalah dari Timur Lenk.

 

Kemajuan Peradaban Islam Masa Daulah Utsmani

·      Kekalahan Bayazid I menimbulkan perselisihan antar keluarga Utsmani

·      Perselisihan antara putra-putra Bayazid I dapat diredam oleh Muhammad I

·      Muhammad I pendiri daulah Utsmani periode kedua

·      Diantara penguasa Utsmani periode kedua:

1)      Muhammad I (817-824 H/1403-1421 M) / Celebi Mehmed I

·       Putra bungsu Bayazid I berhasil memulihkan Turki Utsmani

·      Menjalin diplomatic dengan Bizantium dan Venesia (agar usaha stabilisasi dalam negeri tidak terganggu)

·      Berhasil menyusun pemerintahan, memperkuat tentara dan memperbaiki kesejahteraan kehidupan masyarakat

·      Memindahkan kembali ibukota ke Bursa / Bursa.

·      Mencintai perdamaian, ilmu dan Fuqaha.

·      824 H/1421 Sultan Muhammad I meninggal di kota Urnah dalam usia 43 Tahun.

2)      Murad II (824-855 H/1421-1451 M)

·      Naik tahta dalam usia 18 Tahun. Penyair dan mencintai ulama. Cita-cita melanjutkan perjuangan ayahnya.

·      Merangkul kembali daerah yang lepas dari Daulah Utsmani (Asia Kecil, Soloniki, Albania, Falakh, dan Hongaria)

·      Membangun Istana dengan nunsa Akademis. Mengirim 3.500 dinar setiap tahun ke Makkah, Madinah dan Baitul Maqdis.

·      Mangkat usia 47 tahun pada 16 Muharram 855 H / 18 Februari 1451 M di Andrianopel dimakamkan di samping Masjid Jami’ Muradiyah di Bursa

3)      Muhammad II (855-884 H/1451-1481 M) Al-Fatih / Abu al-Khairat

·      Diangkat pada usia 22 tahun. Berhasil menaklukan Konstantinopel ibukota Byzantium.

·      Dididik oleh para ulama Rabbani (Muhammad bin Hamzah al-Dimasyqi al-Rumi / Syekh Syamsuddin dan Syekh Ahmad bin Ismail al-Kurani)

·      Hadits Nabi “Pada suatu saat kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh umat Islam dan sebaik-baiknya pemimpin adalah yang menaklukannya dan sebaik baik pasukan adalah pasukannya”.

·      Konstantinopel dibangun oleh Constantine 1 pada 330 M. Strategis. “andaikata dunia ini sebagai kerajaan, maka Konstantinopel akan cocok untuk menjadi ibu kota kerajaan itu”.

·      Konstantinopel diambil alih pada  20 Jumadil Ula 857H / 29 Mei 1453M.

·      Al-Fatih masuk ke Hagia Sofia (Aya Sofia) dan meberikan jaminan keamanan kepada mereka yang berlindung di dalamnya.

·      Setelah menurunkan Salib-salib, berhala dan gambar-gambar. Hagia Sofia dijadikan Masjid.

·      Ibukota dipindahkan ke Konstantinopel dan namanya diganti dengan Istanbul

4)      Bayazid II (884-918 H/1481-1512 M)

·      Tidak terlalu kuat. Dan berselisih dengan saudaranya (Jem)

·      Fokus pada penuediaan fasilitas umum (Takaya dan Zawiyah) dan kesejahteraan guru. Dikenal dengan pemimpin yang mencintai Haramain

·      18 Safar 918H / 25 April 1512M menyerahkan kekuasaan pada Salim I.

·      Meninggal ketika perjalanan ke Daimutika dan jenazahnya dibawa ke Istanbul untuk dimakamkan dekat Masjid Jami’ yang ia bangun.

5)      Salim I (1512-1520 M/918-926H)

·      Salah satu penguasa Utsmani paling berhasil dan dihormati, giat, dan pekerja keras.

·      Seorang pujangga dalam bahasa Turki dan Persia dengan nama pena Mahlas Selimi.

·      Kumpulan puisinya masih utuh samapai hari ini. Salah satu puisinya berbunyi "Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang sufi, tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja.”

6)      Sulaiman al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M) Sulaiman I

·      Lahir pada 6 November 1469 M di Trabzon.

·      Paling lama memerintah Utsmani

·      Menyempurnakan Undang-undang Turki Utsmani / the Maghnificent

·      Kitab undang-undang itu diberi nama Multaqa’ al-Abhar / Multaqul Abhur (Muara segala samudra). Setelah sempurna disebut dengan Qanun Utsmani dan diterapakan selama lebih kurang 300 tahun.

·      Membangun Masjid Sulaiman, 81 Masjid Jami’, 52 masjid kecil, 55 madrasah, 7 asrama pelajar, 5 buah takiyah (tempat memberi makan fakir miskin), 7 jembatan, 33 istana, 18 pesanggrahan, 5 museum dan 33 pemandian umum.

·      Dokumen bertahun 1526 menyebutkan ada 40 kelompok seniman dengan lebih dari 600 anggota pada masa itu.

·      Istanbul berubah menjadi pusat seni visual, music dan filsafat.

·      Puncak kejayaan Utsmani dengan Wilayah kekuasaannya mencapai 3 benua (Asia, Eropa dan Afrika)

·      Wafat pada 5 September 1566 M

 

Faktor Kemunduran Peradaban Islam Masa Daulan Utsmani

·         Pemerintahan melemah dan akhlak pemimpin merosot (cinta dunia, berfoya-foya, iri hati, saling benci, dll). Banyak yang terlena dengan gemerlap dunia dan banyak juga yang melarat. Lambat laun meninggalkan nilai Agama dan social.

·         Melemahnya kekuatan militer dan serangan bertubi-tubi dari Eropa Hingga terjadinya perang dunia I.

·         Gerakan oposisi sekuler yang terpengaruh konspirasi luar. Oposisi sekuler banyak dibantu oleh Eropa. Puncaknya 1909 dengan dalih mogok masal, organisasi persatuan dan kesatuan berhasil masuk Istanbul dan menyingkirkan Abdul Hamid II. Mereka melucuit Abdul Hamid II dari pemerintahan dan Keagamaan setelah itu hanya tinggal sombol-simbol Utsmani.

Menurut Badri Yatim

·         Wilayah yang sangat luas

·         Heterogonitas penduduk

·         Kelemahan para penguasa

·         Budaya pungli dan korupsi (pemberontakan Jenisseriy 1525, 1632, 1727 dan 1826)

·         Merosotnya ekonomi

·         Stagnannya keilmuan dan teknologi

Habisnya Kekhalifahan Turki

·         1 November 1922 Majelis Agung Turki mengesahkan usulan pemisahan kekuasaan di Turki (Sultan dihapuskan sedangkan Khalifah dipertahankan).  Khalifah hanya bertugas mengurus masalah agama saja.

·         Sultan Muhammad VI tidak setuju dengan keputusan tersebut sehingga dituduh sebagai pengkhiatan. Dia meninggalkan Istanbul menggunakan kapal perang Inggris Malaya pada 17 Novemebr dan pergi kepengasingan di Malta. Setelah itu tinggal di Riviera, Italia.

·         Kaum Nasionalis mengangkat Abdul Majid menjadi Khalifah. Tapi Abdul Majid hanya lambang bagi Turki yang bersifat Islam. Kedaulatan berada di Majelis Agung Kekuasaan berada ditangan Majelis Negara.

·         Muncul masalah tentang bentuk Negara. Karena pada konstitusi 1921 tertulis kedaulatan berada ditangan Rakyat. Kelompok nasionalis menginginkan Negara dalam bentuk Republik tapi kelompok Islam tidak setuju dan ingin mempertahankan bentuk Khilafah

·         29 Oktober 1923 Turki menjadi Republik dan Mustafa Kemal Ataturk menjadi presiden pertama.

·         Pengangkatan Mustafa Kemal Ataturk terjadi dualisme kepemimpinan. Ada Abdul Majid yang didukung oleh kelompok Islam dan Mustafa Kemal oleh kelompok Nasionalis

·         3 Maret 1924 Majelis Agung memutuskan menghapus jabatan Khalifah. Abdul Majid II yang menjabat khalifah Turki dipersilakan meninggalkan Turki. Abdul Majid II dan keluarganya menuju Swiss.

·         Dengan demikian berakhirlah Daulah Utsmani.

Share:
Location: Lubuklinggau, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Popular Posts

Recent Posts